Kenapa saya lebih suka dengan sistem Barter, adalah revolusi ketika sekolah yang awalnya bermakna tempat bermain & menghabiskan waktu beralih menjadi patokan pencarian kerja, dokter yang dulunya bersekolah gratis sekarang menjadi pedagang obat, maklum sekarang harga ilmu melambung tinggi, ketika charity menjadi komisi, nyawapun bisa dihargai, 1juta, 3juta, 10juta, dan lain sebagainya. Ah shit, Parahnya lagi ketika lupa pengorbanan orang tua, kasih sayang kedua orang tua, keduanya dan bukan salah satu. Tanpa keduanya kita takkan terlahir, jangankan hidup bahagia, untuk hidup pun takkan mungkin tanpa mereka. Namun sayang ada saja segelintir manusia bodoh, mengkalkulasikan kasih mereka dengan harta, menghitung berapa jengkal rupiah yang keluar dikalikan berapa kali dia makan, minum, bersekolah, sakit, tidur, mulai dari ia lahir hingga mereka merasa memiliki kehidupan,, namun ada yang terlupa, mereka lupa mereka bahkan takkan merasakan hidup tanpa kedua orangtuanya,, bukan salah satu, namun keduanya,, dan orang-orang buta seperti itu aku anggap seperti sampah peradaban. Sampah yang menghitung kebahagiaan dengan harta.
Zaman barter, tidak ada yang berkata "dengan ini akan aku kuasai dunia", ya, karena dunia bukan hanya tentang harta, namun juga tentang rasa, rasa bahagia yang dirasakan pribadi2 yang tak mematok harta sebagai patokan rasa. Sungguh kasihan orang yang lupa kasih sayang bapaknya, dan lupa rahim kesengsaraan ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar